Sebuah Kekuatan Busana Kontemporer

Bookmark and Share

"Untuk desain-desain ini, saya bertanya kepada klien-klien. Mereka bilang, mereka ingin sesuatu yang beda, yang Asia, tapi jangan yang etnik. Ini adalah suatu hal yang jadi pemikiran saya, bahwa kita jika ingin memasarkan sesuatu yang tradisional, tidak bisa dengan yang etnik, tapi harus lewat gaya kontemporer," terang Musa kepada wartawan sesaat sebelum pagelaran busana Neoladysiakaryanya, Kamis (20/5/2010) di Hotel Harris Kelapa Gading, bersamaan dengan rangkaian program Jakarta Fashion & Food Festival 2010.

Sebanyak 100 potong busana siap pakai ditampilkan Musa dalam peragaan Neoladysia. Menurut Musa, koleksi
ready to wear koleksinya ini mudah untuk dipadupadankan untuk pakaian sehari-hari. Mulai dari atasan kemeja, blazer, terusan mini dan midi, hot pants, rok span, dan macam-macam lainnya. Dalam koleksinya ini, Musa berupaya untuk mengangkat budaya tradisional. Namun, Anda tak akan melihat busana tradisional yang kental atau yang mencerminkan "berat", melainkan busana yang berkesan ringan dan tidak berlebihan.

Neoladysia, merupakan idealisme Musa untuk memberikan warna Asia pada kuatnya dominasi mode barat. Dalam arti, adanya ciri khas busana tradisional Asia dalam gaya berbusana yang dibaurkan dengan busana barat. Seperti kutipan di atas, Musa ingin mengajak pelanggannya untuk mencintai busana tradisional dan mengenakannya, tanpa perlu berpikir bahwa busana tradisional adalah busana yang berkesan formal.

Dalam koleksinya, Musa mencoba menyisipkan konsep idenya ini dengan memadankan potongan-potongan kain tradisional atau cara berpakaian busana tradisional. Memang untuk saat ini, Musa selain menggunakan ciri khas busana tradisional Indonesia, ia juga menyisipkan ciri khas dari negara-negara lain dalam koleksinya, misal, atasan
wrap gaya kimono, obi, kerah ala hanbok, atau lainnya. Namun, ia berkata, ini adalah caranya untuk mulai memperkenalkan dan menyisipkan ciri khas busana Indonesia lewat kain-kain yang digunakan sebagai aksesoriscarf, ikat pinggang, rok, selendang, kebaya kontemporer, atau lainnya dalam busana yang dipadankan dengan busana sehari-hari.

Seperti ciri khas M by Musa, warna koleksi busananya seputaran hitam, putih,
beige, merah marun, dan keabuan. Menurutnya, warna-warna ini adalah kesukaan pelanggannya yang rentang usianya mulai dari 20 hingga 60 tahunan.Neoladysia merupakan peragaan busana ketiga lini M by Musa sejak pertama kali diluncurkan pada bulan Mei 2009 lalu. Peragaan busana keduanya dilangsungkan pada ajang Jakarta Fashion Week 2009 dengan tajuk flow(lady)er. Koleksi M by Musa bisa ditemukan antara lain di Sogo, Pasaraya Blok M, Seibu, Gaya, dan lainnya dengan harga per potong mulai dari Rp 400.000 - Rp 3.000.000.